1. Membuat Peraturan Sekolah Yang Tegas
Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari
sekolah. Jika semua siswa terlibat tawuran maka sekolah akan
memberhentikan semua siswa dan melakukan penerimaan siswa baru dan
pindahan. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai
hukuman yang akan diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang
membawa senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus
diberi sanksi.
2. Memberikan Pendidikan Anti Tawuran
Pelajar diberikan pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan
penyebab tawuran dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika
terjadi suatu hal, selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana
pelajar-pelajar badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar
sekolah lain. Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan
serangan balasan, kecuali terpaksa.
3. Memisahkan Pelajar Berotak Kriminal dari Yang Lain
Setiap manusia memiliki sifat bawaan masing-masing. Ada yang baik, yang
sedang dan ada yang kriminil. Daripada menularkan sifat jahatnya kepada
siswa yang lain lebih baik diidentifikasi dari awal dan dilakukan
bimbingan konseling tingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat
dari diri siswa tersebut. Jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi
membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.
4. Kolaborasi Belajar Bersama Antar Sekolah
Selama ini belajar di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak
saling kenal mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang
lainnya. Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang
berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi
tawuran pelajar. Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu dan
berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran
pelajar, namun diselesaikan dengan cara baik-baik.
5. Membuat Program Ekstrakurikuler Tawuran
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran,
namun tawuran pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran
olahraga, tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain
sebagainya yang bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya bukan
bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama
sehingga bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.
Posting Komentar